KIRK HAMMETT

"Shredder Pelopor Gitaris Trash Metal"


Click for larger version Nama Asli : Kirk Lee Hammett
Tempat/Tgl Lahir : San Francisco, California / 18 November 1962
Gaya Permainan : Metal
Group Band terdahulu : Exodus
Group Band sekarang : Metallica
Pengaruh musikal : Ace Frehley, Eddie Van Halen, Jimi Hendrix
Gitar Yang Digunakan : ESP KH signature series, ESP Spider, ESP Flying-V, ESP Mummy, Jackson Randy Rhoads model,
Amply : Mesa Boogie Tremoverb 2x12 Combo Amp, Mesa Boogie Triaxis Pre-Amp, Mesa Boogie Strategy 400 Stereo power Amp, Mesa Boogie 4x12 Speaker Cabinet, Mesa Boogie 2x12 Speaker Cabinet, Mesa Boogie Dual Rectifier Amp, Marshall
Senar : Ernie Ball (010)


Kirk mulai tertarik pada musik setelah sering mendengar kakak laki-lakinya memutar musik-musik Kiss, UFO, Led Zeppeline, dan Jimi Hendrix. Setelah mendengar permainan gitar Ace Frehley, ia langsung tergila-gila dengan musik-musik Kiss dan kemudian membeli album Kiss. Hal itu membuatnya mulai mempelajari gitar pada usia 15 tahun. Ia mulai rajin mengutak-atik gitarnya untuk mendapatkan sound yang sesuai dengan keinginannya.

Demam Van Halen yang melanda Amerika pada tahun 1978 rupanya berpengaruh juga terhadap Kirk. Ia menjadi semangat untuk membentuk band rock bernama Exodus. Kemudian pada bulan April 1983, Kirk mendapat telpon dari James Hetfield (gitaris sekaligus vocalis Metallica) yang menginginkan agar Kirk segera terbang ke New York untuk diaudisi menjadi gitaris baru Metallica menggantikan Dave Mustaine yang keluar (kemudian membentuk Megadeth). Kirk pun keluar dari California dan berangkat ke New York. Akhirnya Kirk bergabung dengan James Hetfield, Lars Ulrich, dan Cliff Burton dalam Metallica.

Album debut Metallica berjudul Kill 'em All dengan cepat melambungkan nama Metallica. Album ini masih terasa pengaruh Iron Maiden dan Judas Priest. Warna Iron Maiden misalnya terdengar di lagu Hit The Lights. Namun permainan power chord yang ditampilkan James dan speed solo gitar yang ditampilkan Kirk membuat Metallica memiliki warna tersendiri.

Setelah merilis Kill 'em All, Kirk kemudian belajar gitar dengan maestro gitar yang kemudian juga menjadi salah satu dewa gitar terkemuka dunia, Joe Satriani di Beerklee College of Music. Selain Kirk, murid-murid Joe Satriani lainnya adalah Steve Vai dan David Bryson (Counting Crows). Setelah itu ia dan Metallica merilis album Ride The Lightning pada tahun 1984.

Album berikutnya Master of Puppetts menjadi salah satu album tersukses Metallica dimana terdapat banyak hits yang makin mempertegas warna musik Metallica seperti Master of Puppetts, Sanitarium, Battery, dan sebuah lagu instrumental Orion. Setelah kemunculan album ini, bisa dibilang makin banyak gitaris muda yang mengcopy gaya permainan Kirk Hammett. Kemudian tahun 1988 sebuah album yang makin membuat Metallica mendunia, and Justice For All yang didalamnya terdapat lagu hits One.

Album-album selanjutnya, Metallica (Black Album) memperoleh angka penjualan yang fantastis. Konon terjual sebanyak 20 juta copy diseluruh dunia. Kemudian album Load (1996), Reload (1997), S&M (1999), dan St. Anger (2003) meski tak pernah sesukses album-album Metallica terdahulu (kecuali S&M) namun cukup untuk memperkuat eksistensi Kirk dan juga bandnya didunia musik. Bahkan pada tahun 2003 MTV memberi gelar MTV Icon pada Metallica atas kontribusinya terhadap dunia musik.

Dalam menggarap sebuah lagu-lagu Metallica, rata-rata Kirk menulis sampai 40 buah solo gitar. Meski dalam pembuatan lagu-lagu Metallica lebih didominasi oleh James Hetfield dan Lars Ulrich, namun kontribusi Kirk tak bisa dianggap remeh. Ia lah yang memasukkan permainan shredd kedalam musik-musik Metallica. Kirk juga berkali-kali terpilih sebagai gitaris terbaik versi majalah, dan baru-baru ini terpilih sebagai salah satu kandidat Greatest Metal Guitarist All Time di salah satu majalah terkemuka. Selain itu ia juga dibuatkan gitar signaturenya oleh pabrik gitar ESP.

Editor: Diaz (neoclassicer@yahoo.com)

DEWA BUDJANA

"Salah satu gitaris jazz yang melodius"


Click for larger version Nama: I Dewa Gede Budjana
Tempat/Tgl Lahir: Waikabubak (Sumba Barat), 30 Agustus 1963
Gaya Permainan: Jazz, Pop
Grup Band Sebelumnya: Spirit, Java Jazz
Grup Band Sekarang: Gigi
Pengaruh musikal: John Mc Laughlin, Pat Metheney, Allan Holdsworth, Chic Korea, dll
Gitar Yang Digunakan: Parker Fly Delux, Klein, Gibson SG
Amply: Line 6 Ax2 212, Mesa Boogie Rectifier, Calvin Legacy

Dewa Gede Budjana yang dilahirkan di Waikabubak, Sumba Barat, 30 Agustus 1963 ini, mulai melirik instrumen gitar saat masih duduk di bangku SD lewat seorang kuli bangunan asal Jawa yang mengontrak di depan rumahnya, di Bali. Sejak itu, putra almarhum IDN Astawa ini sangat terobsesi untuk menguasai permainan gitar. Hingga suatu saat, ia nekat mencuri uang neneknya untuk membeli sebuah gitar. Setelah itu, tak satu pun hari terlewat tanpa menjajal gitar dan melatih jari, mempraktekkan kunci-kunci nada. Pada 1976, saat mulai menetap di Surabaya, Budjana mulai kerap menyaksikan berbagai event musik hingga ia pun banyak kenal dengan musisi lokal. Karena merasa permainannya masih sangat terbatas, Budjana lantas mendalami gitar klasik.

Pada masa sekolah, pas kelas 1 SMP (1976) di Surabaya, pergaulan I Dewa Gde Bujana di dunia musik mulai liat. Lebih intens. Gitar listrik, Aria Pro II juga sudah dimilikinya pada 1981. Tiada hari tanpa musik. Ia pun bermain antara lain bersama Arie Ayunir, sekarang drummer POTRET. Dari acara-acara sekolah, mereka melangkah ke pentas nasional. Iseng-iseng berhadiah, tapi siap sedia! Ya siap, soalnya gitarnya saja sudah bikin sendiri. Musiknya dikroyok rame-rame, menjadi lebih idealis. Hasilnya? Ajang Light Music Contest 1984, babak final di Teater Terbuka-TIM, Jakarta. Pergelaran tahun kedua ini punya peserta kuat-kuat. Bagus dan hebat, karena ajang buatan Yamaha Music ini gengsinya tinggi, terutama di mata anak-anak band! Contohnya, EMS Bandung, asuhan susah payah Elfa Secioria. Gold Fingers yang klasikal dari Jakarta dengan kakak-beradik Mahesh dan Suresh Hotwani. Budjana ikut tampil, dengan bendera Squirrel Band-Surabaya yang dibentuk tahun 1980. Gitar dimodifikasi dengan design kreasi sendiri, fretless-guitar berbentuk bintang, bermusik eksperimental. Unik dan ajaib, buat sebagian penonton malam itu. Eh, Squirrel menang! Juara pertama lho.

Perlahan, kiblat musik Budjana pun mulai berubah. Ia tak lagi cuma mendengarkan musik pop dan rock, setelah mendengarkan permainan gitar John Mc Laughlin (Mahavishnu Orchestra). Bisa dibilang, musisi inilah yang mengubah visi bermusik Budjana, di samping Chic Korea, Yes, Gentle Giant, Kansas, Tangerine Dream, American Garage, Bright Size Life, Pat Metheny hingga Allan Holdsworth.

Pada 1984, Budjana membentuk band jazz Squirrell di sekolahnya, SMA II Surabaya. Dan setelah mereguk banyak pengalaman, ia pun hijrah ke Jakarta setahun kemudian. Di Jakarta, nasib mempertemukannya dengan dedengkot jazz Tanah Air, mendiang Jack Lesmana, ayah musisi Indra Lesmana. Lewat Jack, Budjana banyak menimba filosofi permainan musik jazz. Dari situ, bintangnya mulai bersinar. Budjana makin dikenal. Setamat studi di SMAN 2 Surabaya, Budjana hijrah ke Jakarta. Nekad. Asli! Ya berani mati deh, pengen bermusik saja lebih serius dan intensif. Mulai 1985, iapun memulai pengembaraannya di Jakarta.

Adalah Indra Lesmanalah yang kemudian mengajak Budjana masuk dunia rekaman sebagai session player. Beberapa tahun kemudian, Budjana bergabung dengan Spirit Band yang antara lain diperkuat Baron, mantan gitaris Gigi. Bersama Spirit, dia menghasilkan dua album, yaitu Spirit ('93) dan Mentari (1998). Setelah cabut dari Spirit pada 1993, bakat pengagum tokoh Mahatma Gandhi ini makin sering dimanfaatkan oleh berbagai kelompok musik, antara lain Jimmy Manopo Band, Erwin Gutawa, Elfa's Big Band hingga Twilite Orchestra. Tahun itu juga, Budjana juga bergabung dengan Java Jazz yang antara lain diperkuat Indra Lesmana dan menghasilkan album Bulan di Atas Asia. Pada tahun yang sama, Budjana mengikuti perhelatan akbar musisi jazz dunia, "North Sea Jazz Festival" di Den Haag, Belanda.

Pada 1994, Budjana membentuk grup Gigi bersama Baron (gitar), Thomas (bas), Armand (vokal) dan Ronald (dram). Album- album yang dihasilkan bersama grup ini adalah Angan (1994), Dunia (1995), 3/4 (1996), 2x2 (1997), Kilas Balik (1998), dan Baik (1999), Semua Umur, dan sebuah album religius Raihlah Kemenangan

Namun di sela kesibukannya bersama Gigi, Budjana juga menekuni proyek solonya dengan menelurkan album Nusa Damai pada awal 1997. Kemudian dilanjutkan juga dengan Gitarku (2000), dan Samsara (2003).

Kontributor: Doan Siscus (marvin_tears@yahoo.com)

Editor: Diaz (neoclassicer@yahoo.com)

MICHAEL THOMPSON

"Salah satu gitaris studio tersukses sepanjang masa"


Click for larger version Nama Lengkap : Michael Thompson
Tempat / Tgl Lahir : Brooklyn, New York / February 11, 1954
Website Resmi : www.michaelthompson.cc
Gaya Permainan : Pop, Pop Jazz, dll
Gitar : Fender Stratocaster, Parker, Gibson, PRS, dll
Efek : Digitech Whammy, Ibanez TS-9, dll
Ampli : Jackson Ampworks, Marshall
Orientasi : Gitaris studio


Jika anda penggemar musik-musik pop yang menjadi hits di era tahun 90an berarti permainan gitar Michael Thompson (MT) tidaklah begitu asing di telinga anda. Bahkan mungkin permainan gitarnya jauh lebih sering didengar orang ketimbang album milik gitaris lain seperti Jimi Hendrix, Eddie Van Halen, hingga Kirk Hammett.

MT mulai mempelajari gitar di usianya yang ke 9. Niatnya untuk menjadi musisi terinspirasi oleh penampilan kwartet asal Liverpool, The Beatles saat tampil di Ed Sullivan Show tahun 1964. Tahun 1973 ia pindah ke Boston untuk masuk ke Berklee College of Music. Setelah kepindahannya ini karirnya mulai dirintis dengan bermain di sejumlah cafe. Tahun 1979 ia pindah ke Los Angeles dan menjadi session gitaris untuk beberapa penyanyi. Tahun 1988 ia mendapat kontrak dari Geffen Records (label yang mengibarkan super grup Guns N' Roses). Ia merilis sebuah album dengan memakai nama Michael Thompson Band.

Tahun 1989, MT bekerja dengan produser kelas kakap, David Foster. Bersama David Foster inilah karirnya makin menanjak meski namanya cenderung tak dikenal secara individu. Sebagai gitaris studio ia sukses besar. Lagu-lagu yang ikut ia garap sering menjadi langganan juara chart musik diseluruh dunia. Sangat banyak karya yang dihasilkannya ketika bekerja bersama David Foster. Ia pernah bekerja dengan nama-nama besar seperti Cher, David Foster, Shania Twain, Gloria Estefan, Julio Iglesias, Olivia Newton-John, Kenny G, Celine Dion, Rick Price, James Ingram, Dave Koz, Air Supply, Destiny's Child, N'Sync, dll. Tahun 2001 Michael menerima penghargaan dari Berklee College of Music sebagai alumni yang berprestasi terhadap industri musik. Ada hal yang sangat menarik, pada tahun 1999 Michael terlibat dalam 50 album dan jingle. Sebuah kinerja yang sangat fantastis.

Jika membahas perlengkapan, MT memiliki banyak sekali perangkat-perangkat pendukung. Hal ini sangat wajar mengingat ia adalah seorang gitaris studio. Untuk gitar sendiri ia memiliki beberapa jenis standar seperti Fender Stratocaster, Gibson LP, PRS, dan lain-lain.

Editor : Diaz (neoclassicer @ yahoo.com)

RICHIE SAMBORA

"Permainan Gitarnya adalah roh musik Bon Jovi"


Click for larger version Nama Asli : Richard Stephen Sambora
Tempat/Tgl Lahir : Perth Amboy, New Jersey, 11 Juli 1959
Gaya Permainan : Blues & Hard Rock
Pengalaman Band : Richie Sambora and Friends, Mercy, Duke Williams & The Extremes, The Message, The Next, Hook
Group Band Sekarang : Bon Jovi
Pengaruh musikal : Eric Clapton, Jimi Hendrix, Jeff Beck, The Beatles, Led Zeppeline, Johny Winter
Gitar Yang Digunakan : Fender Stratocaster Richie Sambora, Kramer Richie Sambora Model, Gibson ES 335 (1959), Gibson Les Paul (1959), Fender Stratocaster Eric Clapton (1963), Fender Telecaster (1952)


Keren dan jago main gitar. Itu salah satu trademark Richie Sambora sang gitaris jempolan yang namanya melejit setelah sukses bersama super grup Bon Jovi. Sebelum menjadi seorang gitaris, awalnya ia mempelajari instrumen-instrumen lain seperti saxophon, accordion, trumpet and piano. Setelah pertama kali mendengar permainan gitar Eric Clapton pada usia 12 tahun, ia langsung terinspirasi untuk menjadi seorang gitaris. Ia memperoleh gitar pertamanya ditahun yang sama. 3 tahun berikutnya ia membentuk band bersama teman-temannya dengan nama Richie Sambora and Friends. Awalnya Richie hanya mendengarkan musik-musik dari Eric Clapton, Jimi Hendrix, The Beatles dan Led Zeppelline. Namun kemudian ia mulai merasa bahwa wawasan musiknya terbatas, dan akhirnya ia mulai mendengarkan lagu-lagu Tchaikovsky, Metal CHurch, dan Peter Gabriel untuk memperluas ilmu bermusiknya.

Sebelum bergabung dengan Bon Jovi, awalnya Richie hanya bermain sebagai gitaris cabutan untuk artis-artis lokal. Namun saat ia baru selesai main untuk tur Joe Cocker, salah satu temannya (yang nantinya menjadi personel Bon Jovi juga), Alec, menelponnya untuk datang melihat penampilan sebuah grupnya bernama Jon Bongiovi and The Wild Ones. Richie pun menonton dan tertarik untuk menjadi bagian dari band tersebut. Ia pun menemui Jon yang memimpin band tersebut. Setelah di audisi Jon sangat terkesima melihat permainan Richie. Menurut Jon, Richie benar-benar gitaris sejati. Ia (Richie) tidak ikut-ikutan terbawa demam bermain gitar ala Eddie Van Halen yang saat itu benar-benar melanda hampir seluruh gitaris muda di Amerika. Pada tahun 1983, Richie Sambora resmi bergabung.

Perjalanan Richie bersama Bon Jovi akhirnya dimulai. Richie menggantikan posisi gitaris Dave Sabo yang membentuk Skid Row. Debut albumnya bersama Bon Jovi direlease tahun 1984 dengan judul Bon Jovi. Sukses album ini terjual jutaan copy membuat Richie dkk langsung mempercepat proses pembuatan album keduanya, 7800 Fahrenheit meski pada akhirnya tidak terlalu sukses. Album ketiga Bon Jovi, Slippery Whent Wet inilah yang mulai mempopulerkan nama Richie Sambora secara luas. Pasalnya dalam album ini terdapat salah satu hits ,You Give Love a Bad Name yang memperlihatkan kebolehan Richie bersolo gitar dengan sangat enerjik. Bahkan pada lagu Livin' On A Prayer Richie memainkan efek suara yang akhirnya menjadi ciri khas lagu tersebut.

Album-album berikutnya bersama Bon Jovi diantaranya : 7800 Fahrenheit, Slippery When Wet, New Jersey, Keep The Faith, These Day, Crush, Bounce, Have a Nice Day, dan beberapa album kompilasi hits beserta video-video klip dan Live tak pernah luput dari sukses. Bahkan penjualan untuk album-albumnya tak pernah berada dibawah angka 5 juta copy di seluruh dunia. Hal tersebut tak mengherankan bila kita mendengar permainan Richie yang sangat melodius selalu berada didalam lagu-lagu Bon Jovi. Sebutlah beberapa nomor di album-album Bon Jovi yang menampilkan permainan Richie sebagai roh lagunya selalu berhasil menjadi hits sepanjang masa seperti You Give Love a Bad Name, Livin' On a Prayer, dan permainan gitar yang menyayat hati seperti Never Say Goodbye, I'll Be There For You, dan Bed Of Roses.

Hasil dari kesuksesannya bersama Bon Jovi membuat salah satu pabrik perusahaan gitar nomor wahid, Fender mengontraknya sebagai salah satu artis yang dibuatkan gitar signature sendiri yang diberi nama Fender Stratocaster Richie Sambora Model. Seperti gitaris-gitaris Amerika yang berjalur blues pada umumnya, Richie merupakan penganut setia gitar-gitar vintage. Ia sendiri memilih Fender Stratocaster sebagai senjata utamanya, namun pada bridgenya ia menggunakan Floyd Rose tremolo, tak seperti Fender Stratocaster pada umumnya. Disamping Fender, ia juga memiliki gitar-gitar lain seperti Gibson Flying-V, dan Les Paul. Kini ia sudah memiliki puluhan bahkan ratusan koleksi gitar dan perangkat lainnya seperti amply dan efek untuk mendukung karir bermusiknya.

Sementara disamping kesibukannya bersama Bon Jovi, ia masih sempat meluncurkan proyek solonya yang sudah menelurkan 2 album : Stranger In This Town (1991) dibawah bendera Jambco Records, dan Undiscovered Soul (1998) bernaung dibawah bendera Mercury. Untuk album Stranger In This Town, Richie dinilai mampu menunjukkan kualitasnya sebagai pemain dan penulis lagu. Untuk album ini Richie menggunakan 45 gitar dan 25 amply didalam studio rekamannya. Album ini benar-benar mampu menunjukkan apa yang tidak bisa ia tunjukkan di Bon Jovi. Di album solo keduanya, Undiscovered Soul, Richie merekamnya di Los Angeles tepatnya di Ocean Way Studios diakhir tahun 1997. Berisi 12 lagu yang diproduseri oleh Dan Was (dulu pernah memproduseri Rolling Stones, Bob Dylan, Elton John). Secara umum album Stranger In This Town lebih menunjukkan sisi kualitasnya sebagai seorang komposer.

Side project Richie antara lain mengisi soundtrack Ford Fairlane, Days of Thunder, dan Zalman King's "Red Shoe Diaries. Dikawasan Asia, lagunya menjadi soundtrack untuk serial drama Beach Boys. Selain itu, Richie juga ikut berpartisipasi dalam lagu berjudul Guitar Man yang terdapat dalam album tribute untuk gitaris legendaris Les Paul dan salah satu yang teranyar adalah penampilannya dalam album kompilasi gitaris yang berjudul Guitar That Rule The World vol. 1. Di album tersebut ia memainkan lagu berjudul Mr. Sambo. Uniknya di lagu tersebut Richie menampilkan permainan yang bisa dibilang tidak biasanya. Mau dengar permainannya di lagu Mr. Sambo? silahkan download di link yang kami sediakan.

Editor: Diaz Ramadhan (neoclassicer@yahoo.com)

EROSS

"Salah satu komposer muda terbaik di Indonesia"


Click for larger version Nama Asli : Eross Candra
Tempat/Tgl Lahir : Yogyakarta, 3 Juli 1979
Gaya Permainan : Pop Rock, Alternative
Group Band sekarang : Sheila On 7
Pengaruh musikal : Ian Antono, Richie Sambora
Gitar Yang Digunakan : SP Guitar Pejantan Tangguh Eross signature, Fender Stratocaster 70's, Fender Telecaster, Gibson Les Paul
PickUp : Dimarzio Virtual Vintage
Head Amp : Carvin Legacy, Marshall JCM 800, Messa Boggie Rectiefire
Kabinet Speaker : Carvin Legacy Vintage 30, Marshall G 12 speaker
Efek : TS-9 Ibanez, Boss SUper OD, Ibanez Turbo Tube Screamer, Boss Equalizer Parametic, Vox Wah, Zoom Delay


Gitaris yang satu ini bisa dibilang lebih menonjol skill mencipta lagunya ketimbang permainan solo gitarnya. Tak ada yang terlalu istimewa dari permainan gitarnya. Namun kalau bicara soal skill membuat lagu, tidak perlu diragukan lagi. Karya-karyanya selalu laku keras.

Ia mulai tertarik dengan musik ketika duduk di bangku kelas 2 SD ketika melihat penampilan dan video klip God Bless, terutama permainan gitar Ian Antono. lalu ia mulai tertarik dengan grup rock kondang Kiss, Europe dan Bon Jovi dan grup rock dalam negeri, God Bless. Mulai bermain gitar ketika duduk di bangku kelas 2 SMP saat ia menerima sebuah gitar dari pamannya sebagai hadiah ulang tahun ke 14. Gitar pertamanya tersebut bermerk Kawasaki. Ia sempat belajar gitar klasik, tapi hanya bertahan 3 bulan setelah itu ia memutusukan berhenti. Pengalaman manggung pertamanya juga didapat ketika masih SMP meski saat itu ia belum memiliki gitar sendiri.

Ketika masuk SMA, ia bergabung dengan band bentukan pamannya yang bernama Dizzy. Di band tersebut terdapat Icha dan Adit yang nantinya menjadi personel Jikustik. Ketika mulai ngeband inilah kemudian Eross mendapatkan gitar elektrik pertamanya. Di tahun itu juga ia mulai bertemu dengan Adam, Duta, Sakti, dan Anton. Mereka akhirnya sepakat membentuk grup Sheila Gank.

Bersama Sheila Gank, Eross pernah menyabet gelar Best Guitarist di sebuah Festival Band DIY di Yogyakarta. Bahkan Sheila Gank pernah menyabet juara 3 di Festival Band se-JaTeng dan DIY. Waktu itu mereka sudah memiliki lagu sendiri. Salah satu lagu yang jadi andalan adalah Kita. Setelah mendapat juara 3, banyak yang merequest lagu tersebut di radio-radio Yogya. Akhirnya Eross memberanikan diri berangkat ke Jakarta untuk memberikan demo lagu mereka. Bermodal uang Rp. 200.000,- akhirnya sampailah ia di Sony Music dan memberikan demonya. Beberapa minggu kemudian ia dikontak oleh Sony Music dan berangkat ke Jakarta untuk dikontrak dan rekaman. Untuk beberapa keperluan nama Sheila Gank dirubah menjadi Sheila On 7.

Tahun 1999, debut album perdana dirilis dan langsung meledak terjual 1 juta keping. Yang menarik, Sheila On 7 adalah band pertama di Indonesia yang berhasil menjual album sebanyak 1 juta keping dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Album perdana tersebut semua hitsnya mengandalkan lagu-lagu karya Eross seperti Kita, Dan, Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki.

Album-album berikutnya tetap menunjukkan skill Eross sebagai pencipta lagu yang brilian. Album Kisah Klasik Untuk Masa Depan (2000) juga terjual diatas angka 1 juta keping. Kali ini mengandalkan lagu-lagu berjudul Sephia, Bila Kau Tak Disampingku, dan Temani Aku. Kemudian disusul oleh album 07 Des (2002) yang mengandalkan hits-hits Seberapa Pantas, Seandainya, Saat Aku Lanjut Usia, Mari Bercinta, dan Percayakan Padaku. Tak hanya sampai disitu, album Pejantan Tangguh yang dirilis tahun 2004 pun tetap menjanjikan. Bersama Sheila, Eross juga juga membuat album soundtrack film layar lebar yang berjudul 30 Hari Mencari Cinta.

Eross juga sudah pernah berkolaborasi dengan membuat lagu untuk artis-artis lain, seperti Iwan Fals, Memes, Rio Febrian dan penyanyi cilik Tasha. Selain itu lagu-lagunya kerap dijadikan background iklan-iklan di televisi dan radio-radio.

Editor: Diaz (neoclassicer@yahoo.com)

JIMMY PAGE

"Salah satu pionir era guitar hero"


Click for larger version Nama Lengkap : Jimmy Page
Tempat/Tgl Lahir : Heston, Middlesex U.K / 9 Januari 1944
Website : www.jimmypageonline.com
Gaya Permainan : Blues, fFolk, Indian, Rock n' Roll
Grup Band Sebelumnya : Carter Lewis & the Southerners, Neil Christian & the Crusaders, Yard Birds, Led Zeppelin
Group Band sekarang : Page and Plant
Pengaruh musikal : Eric Clapton, Sonny Boy Williamson, Muddy Waters, Albert King, Robert Johnson, Jimi Hendrix, Link Wray, The Rolling Stones, Les Paul, Cream, Chuck Berry, Jeff Beck, The Beatles, Willie Dixon, Paul Burlison, Jet Harris & Tony Meehan(Diamond,ex-Shadows), Ron Kellerman, Elvis Presley
Teknik Andalan : Appergio, Slurring, Folk picking style
Gitar Yang Digunakan : Gibson Les pauls Jimmy page Trademark signature, Gibson Double neck Jimmy page Trademark signature and riff master deluxe
Ampli : Framus
Senar : Black Diamond String


Jimmy Page adalah salah satu gitaris yang mempengaruhi banyak gitaris pada eranya sekitar pertengahan 60-an dan tahun 70-an. Pertama kali belajar gitar saat masih muda melalui Spanish gitar pemberian orang tuanya. Ia mulai bermain gitar ketika berusia 13 tahun karena terpengaruh oleh gaya rock n roll Elvis Presley pada lagu "Baby, Let's Play House". Awal tahun 60-an ia membuat album bersama beberapa band lokal seperti Carter Lewis & the Southerners dan Neil Christian & the Crusaders. Pada tahun 1963 ia menjadi additional gitar untuk Diamond band bersama Jet Harris & Tony Meehan(ex-Shadows). Singlenya berhasil mencapai puncak tangga lagu Inggris.

Tahun 1966 ia bergabung dengan Yardbirds sebuah band yang dipelopori Jeff Beck dimana ia menjadi lead guitar menggantikan posisi Eric Clapton yang keluar. Di Yarbirds ia hanya ikut tampil dalam 1 album yaitu, Little Games. Namun ia juga sempat mengikuti beberapa promo tur albumnya.

Thn 1968 ia bergabung dengan Led Zeppelin dan mengalami masa puncak kejayaannya. Selain Jimmy, personel lainnya terdiri dari John Paul Jones (bass), Robert Plant (vocals), dan John Bonham (drum). Bersama band ini banyak hits yang telah dibuatnya, Dazed and Confused, Whole Lotta Love, Immigrant Song, Black Dog, Stairway To Heaven, termasuk lagu exotic bernuansa timur tengah “Kahsmir”. Sedangkan album-album yang ia hasilkan bersama Led Zeppelin antara lain : Led Zeppelin I, Led Zeppelin II, Led Zeppelin III, Led Zeppelin IV, Houses of the Holy, dan Physical Graffiti. Album-album ini menjadikan Led Zeppelin sebagai band tersukses di tahun 70-an. Wabah permainan gitar Jimmy Page kemudian menjadi inspirasi bagi gitaris-gitaris Heavy Metal beberapa tahun kemudian. Sayangnya, kematian sang penggebuk drum, John Bonham membuat band ini jadi tak menentu arah. Akhirnya band ini vakum atau bisa dibilang bubar.

Di sela kesuksesannya dengan band2 nya Jimmy Page juga mengeluarkan single solo seperti “Rare Jimmy Page solo 45” yang di release tahun 1965. Di tahun-tahun 80an saat band heavy metal ramai bermunculan, Jim juga sempat berkolaborasi dan menjadi guest star dalam album-album berbagai artis seperti David Coverdale, Robert Plant, dan lain-lain.

Meski Led Zeppelin sudah tak jalan lagi, namun di pertengahan tahun 80-an sering terjadi proyek reuni Led Zeppelin dengan bantuan beberapa additional drummer seperti Phill Collins sampai anak John Bonham sendiri, Jason Bonham. Tahun 1994, proyek reuni ini sempat menghasilkan album akustik No Quartet dan tampil dalam tur dunia MTV Unplugged yang disambut sangat antusias oleh penggemar-penggemar mereka di era jayanya dulu.


Editor: Josh Joman (flying_finger@gitaris.net) & Diaz (neoclassicer@yahoo.com)

ZAKK WYLDE

"Salah Satu Gitaris Metal Terfavorit di Amerika"


Click for larger version Nama Asli : Jeffery Philip Wielandt
Tempat/Tgl Lahir : New Jersey / 14 Januari 1967
Gaya Permainan : Metal
Group Band sekarang : Black Label Society, Ozzy Osbourne
Pengaruh musikal : Black Sabbath, Judas Priest, AC/DC, Motor Head, Lynird Skynird
Gitaris Favorit : Randy Rhoads, Jake E. Lee
Gitar Yang Digunakan : Gibson Les Paul Zakk Wylde signature
Efek : Dunlop Jimi Hendrix Wah, Dunlop RotoVibe, MXR ZW-44 Dunlop Overdrive, MXR M-134 Stereo Chorus, MXR EVH Phase 90, Boss OC-2 Octaver
Ampli : Marshall JCM 800, 2 Marshall 1960B cabinets



Zakk Wykde merupakan gitaris yang banyak digemari oleh anak-anak muda Amerika. Salah satu gitaris metal yang banyak menginspirasi gitaris-gitaris metal di generasi berikutnya. Ia mulai terkenal semenjak menjadi gitaris Ozzy Osbourne. Semenjak saat itu sampai sekarang sosoknya sering sekali menghiasi cover-cover depan majalah-majalah musik khususnya metal.

Zakk mulai kursus bermusik semenjak usia 8 tahun. Awalnya ia biasa dipanggil dengan sebutan Flip, merupakan plesetan dari nama tengahnya, Philip. Namun kemudian ia keluar dan tidak belajar musik lagi. Baru ketika berusia 14 tahun ia mulai belajar musik lagi bahkan sempat juga belajar gitar klasik. Beberapa tahun kemudian ia membentuk band pertamanya Stone Henge pada tahun 1984. Di band ini ia memainkan lagu-lagu dari Black Sabbath, Judas Priest, dan Rush.

Setelah tamat SMA, ia bergabung dengan band baru bernama Zyris. Semenjak mulai masuk band inilah ia memakai nama panggung Zakari Wyland. Masih seperti bandnya terdahulu, di band barunya ini masih memainkan lagu-lagu dari Black Sabbath dan Led Zeppeline. Bersama band ini juga ia pernah tampil dalam event Stone Pony yang sebelumnya telah berhasil mengangkat nama Bruce Springsteen dan Bon Jovi.

Tiga tahun kemudian ia melihat di acara televisi bahwa Ozzy Osbourne sedang mencari seorang gitaris yang belum populer untuk dijadikan gitarisnya. Zakk sangat tertarik, namun ia merasa mendampingi Ozzy dan menggantikan Randy Rhoads atau Jake E. Lee hanya sebuah fantasi. Akan tetapi saat ia sedang tampil dalam sebuah konser, seorang fotografer rock melihat permainan Zakk dan mendesak Zakk agar mengikuti audisi yang diadakan oleh Ozzy Osbourne. Akhirnya Zakk mengirimkan demo tape permainan gitarnya kepada Ozzy Osbourne. Setelah itu ia melakukan audisi langsung dihadapan Ozzy. Ia memainkan beberapa lagu Ozzy dan lagu-lagu klasik. Ternyata sang godfather Heavy Metal tersebut langsung tertarik dengan Zakk. Ia segera menarik Zakk sebagai lead gitarisnya menggantikan gitaris-gitaris terdahulunya yaitu Randy Rhoads dan Jake E. Lee yang juga merupakan gitaris idola Zakk sendiri.

Tahun itu juga Zakk langsung masuk ke dapur rekaman untuk rekaman album Ozzy Osbourne, No Rest for The Wicked. Yang perlu dicatat, saat itu usia Zakk belum genap 20 tahun alias baru berusia 19 tahun. Saat bergabung dengan Ozzy inilah Zakk diberi nama belakang 'Wylde'. Ozzy Osbourne pun memperkenalkan Zakk secara resmi kepada publik sebagai gitaris barunya di Hard Rock Café, New York, pada 15 Desember 1987. Dunia heavy metal yang sempat kehilangan Randy Rhoads, kini telah mendapatkan penggantinya. Zakk Wylde dengan cepat segera menjadi idola-idola pendengar musik-musik heavy metal khususnya di Amerika.

Zakk juga ikut hadir dalam acara Moscow Peace Festival yang turut pula menghadirkan band-band papan atas seperti Skid Row, Motley Crue, Bon Jovi, dan Scorpions. Dua tahun kemudian Zakk kembali masuk dapur rekaman untuk menyelesaikan album No More Tears. Banyak pengamat menilai, album ini merupakan album terbaik Zakk bersama Ozzy Osbourne. Ia menampilkan permainan solo terbaik di lagu Mr. Tinkertrain dan Mama, I'm Coming Home. Style Zakk mengalami cukup banyak perubahan daripada album No More Tears yang cukup banyak pengaruh Randy Rhoads.

Tahun 1992, Zakk membentuk band bernama Lynird Skinhead. Band ini memainkan lagu-lagu Lynyrd Skynyrd, The Allman Bros, ZZ Top, dan Mountain. Selain itu juga memainkan beberapa lagu-lagu klasik rock. Zakk merekam lagu Farm Fiddlin dan kemudian tampil dalam album Guitars That Rule The World Vol.1. Kemudian ia mengganti nama bandnya menjadi 'Pride & Glory' karena nama Lynird Skinhead dirasakan sangat terlalu mirip dengan nama grup leendaris Lynird Skynyrd.

Tahun 1995, Ozzy Osbourne yang sebelumnya sempat vakum dari dunia musik, memutuskan untuk bangkit dan memanggil kemali Zakk. Album terbaru diberi judul Ozzmosis. Di album ini juga tampil satu lagu yang ditulis oleh Steve Vai berjudul My Little Man.

Tiga tahun berikutnya, Zakk membentuk band baru bernama Hell's Kitchen yang kemudian berganti menjadi Black Label Society. Album pertama bersama Black Label Society diberi nama Sonic Brewery. Bersama band barunya inilah kemudian Zakk Wylde semakin berkibar.


Editor: Diaz (neoclassicer@yahoo.com)

PIYU

"Gitaris yang tetap konsisten menampilkan solo-solo gitar di era modern"


Click for larger version Nama Asli : Satriyo Yudi Wahono
Tempat/Tgl Lahir : Surabaya, 15 Juli 1973
Gaya Permainan : Rock, Pop Rock
Group Band : Padi
Pengaruh musikal : Led Zeppeline, The Beatles, Jimi Hendrix, Zakk Wylde, Radiohead, Steve Vai, Stevie Ray Vaughan, U2, Sting, Aerosmith, dll
Gitar Yang Digunakan : Gibson Les Paul Custom, Gibson Les Paul Standart, Gibson Les Paul Studio, Carvin Akustik, dan Fender Nylon
Efek : Rocktron Voodu Valve, Rocktron Intellifex, Eventide H3000S, TC Electronic , Ibanez Tube Screamer, Cry Baby Wah
Combo Amp : Orange Amps
Head Speaker : Laney GH 100 L
Kabinet Speaker : 4 x 12 Marshall Vintage Series



Ketika trend solo gitar mulai ditinggalkan, gitaris yang satu ini tetap cuek menampilkan solo-solo gitar yang menjadi ciri khas dari lagu-lagu Padi. Ia tetap konsisten dengan ciri khas bermusiknya, bahkan hal tersebut malah mampu menjadi daya tarik bagi musik-musik Padi.

Semenjak pertama melihat Gibson Les Paul akustik ia sudah tertarik terhadap instrumen tersebut. Akhirnya model gitar tersebut yang juga menjadi andalannya untuk membesarkan grup musik Padi meskipun dengan lebih banyak menggunakan versi elektriknya.

Ia memiliki band yang memainkan musik-musik rock bernama Crystal yang merupakan band nomor dua Airo setelah Rotor. Saat ia sedang vakum bersama bandnya tersebut, ia kemudian mencoba membentuk grup baru bersama Ari, Rindra, Fadly, dan Yoyok. Awalnya nama band mereka bernama Soda, lantas kemudian diganti dengan nama Padi. Tahun 1997 Padi resmi didirikan.

Tahun 1998, Piyu bersama bandnya masuk kedalam album kompilasi dengan hits single Sobat yang menjadi salah satu jagoan disamping lagu dari grup Wong. Melihat antusiasme yang cukup baik, setahun berikutnya Padi sudah merilis album sendiri. Album-album yang telah dirilisnya bersama Padi antara lain Lain Dunia (1999), Sesuatu yang Tertunda (2001), dan Save My Soul (2003). Selain itu juga, lagu yang dibuat oleh Piyu berhasil masuk kedalam album kompilasi World Cup 2002 untuk kawasan Asia. Bahkan ia menjadi nominator di acara-acara anugerah musik di Indonesia sebagai pencipta lagu terbaik bersaing ketat dengan Melly Goeslaw dan Eross dari grup Sheila On 7.

Untuk urusan gitar, ia mengaku sudah sangat jatuh cinta kepada Les Paul. Meski bobotnya sangat berat untuk ukuran orang Indonesia, namun ia merasa bahwa gitar ini sangat cocok dengan karakter musik Padi dan permainan yang diinginkannya bisa ditampilkan dengan baik.



Editor: Diaz (neoclassicer@yahoo.com)

ABDEE

"Gitaris papan atas yang jago sound engineering"


Click for larger version Nama Asli : Abdee Negara
Tempat/Tgl Lahir : Danggala, 28 Juni 1968
Gaya Permainan : Blues, Rock, (bebas)
Group Band : Slank
Pengaruh musikal : Keith Richard, Ry Cooder
Gitar Yang Digunakan : Extreme Telecaster Abdee signature, Fender Telecaster


Ia hijrah dari kota Palu ke Jakarta untuk menjadi musisi profesional. Pertama-tama ia bergabung bersama band Ecky Lamoh, Gideon Tengker, dan Henky Supit. Lantas kemudian menjadi session player untuk berbagai artis lain mulai dari Ermy Kulit sampai Trio Kwek-Kwek.

Namanya menjadi pembicaraan luas saat ia dan rekannya, Ridho didaulat sebagai gitaris baru Slank menggantikan Pay yang sudah mendarahdaging bagi para fans Slank saat itu. Awalnya, para Slankers sempat meragukan kapasitasnya sebagai salah satu pengganti Pay. Namun, kenyataannya kemudian sangat tidak sesuai dengan perkiraan awal para Slankers. Bahkan kontribusi yang diberikan oleh Abdee terhadap Slank bisa dibilang melebihi Pay. Maklum, selain sebagai gitaris, Abdee juga jago sound engineer. Abdee lah yang kini menangani pembuatan album-album Slank.

Album Tujuh yang dirilis tahun 1997 adalah debut albumnya bersama Slank. Di album itu ia menampilkan permainan yang ngeblues kepada para Slankers. Jika album-album Slank sebelumnya tidak pernah menembus angka 1 juta keping, dengan masuknya Abdee pada formasi baru Slank ini justru mampu meningkatkan penjualan album Slank. Abdee juga sering menampilkan permainan solo dengan menggunakan slide. Jika anda mendengar permainan slide didalam lagu-lagu Slank maka bisa ditebak, Abdee lah yang memainkannya.

Bersama Slank, Abdee telah merilis album Tujuh (1997), Mata Hati Reformasi (1999), 999+09 1 dan 999+09 2, kemudian Ngangkang (2000), Virus (2001), Satu satu dan Bajakan (2003).

Selain sibuk bersama Slank, Abdee juga tercatat sebagai sound engineer dan produser untuk album grup musik lainnya seperti Seurieus. Ia juga menjadi salah satu clinician di majalah G Plus bersama anggota gitaris.com, Owen. Untuk gitar, Abdee menjadi endorser dan artis untuk merk gitar Extreme. Meskipun begitu, ia tetap menginginkan model Telecaster.

Editor: Diaz (neoclassicer@yahoo.com)

AZIS MS

"Gitaris Trash Metal Andalan Indonesia"


Click for larger version Nama Asli : Azis Mangasi Siagian
Tempat/Tgl Lahir : Cimahi (Jawa Barat), 26 Juli 1968
Gaya Permainan : Trash Metal
Group Band sekarang : Jamrud
Pengaruh musikal : Steve Vai
Gitar Yang Digunakan : Steinberger
Ampli : Peavey 5150 Eddie Van Halen
Efek : Korg AX-1000



Selama dunia musik Indonesia mengalami krisis di jalur musik Metal, hanya ada satu grup Metal yang tetap berkibar. Bahkan mampu menduduki puncak tangga lagu di radio-radio dan media lainnya. Band tersebut adalah Jamrud yang dimotori oleh Azis MS sang gitaris. Mungkin rahasia kesuksesan Azis dalam menjual musiknya adalah dengan meramu musik trash metal dengan lirik-lirik lagu yang sedikit kocak dan vulgar.

Sejak masih remaja memang sudah terinfeksi oleh musik-musik keras. Ia pun sempat terjerumus oleh gaya hidup musisi rock & roll (drugs). Sempat mendirikan band yang bernama Jam Rock bersama Ricky Tedy (bass) dan Budi Haryono (drumer Gigi), namun tak lama kemudian ia tinggalkan. Saking keasyikan main band sampai-sampai kuliahnya diterlantarkan. Azis sempat berkelana ke Bali dan bermain musik reggae. Namun setelah satu tahun, ia kembali pulang ke Cimahi dan menghidupkan kembali Jam Rock dengan menarik Krisyanto pada vocal.

Demo album yang ia gagas ditolak berbagai produser sampai akhirnya dilirk oleh kaisar rock Indonesia, Log Zehelebour. Album pertama Nekad dirilis pada tahun 1996. Dilanjutkan dengan album Putri (1997), Terima Kasih (1998). Mulai saat itu, album-album Jamrud mampu bersaing di kancah musik nasional. Puncak kejayaan Jamrud adalah pada tahun 2000 akhir ketika Jamrud mencapai kesuksesan terbesar sepanjang sejarah karirnya dengan berhasil menembus angka penjualan 2 juta keping untuk album Ningrat. Hal tersebut membuat produser Log Zhelebour memberangkatkan Azis cs ke Australia untuk proses penggarapan album berikutnya, Sydney 09.01.02.

Selama berkiprah didunia musik ia cenderung tak pernah berganti-ganti alat musik. Hanya satu kali saat ia mencoba menggunakan Ibanez JEM flower yang salah satu pick upnya adalah Dimarzio Tone Zone. Sejak saat itu ia selalu menggunakan gitar tersebut, namun karena bobotnya cukup berat ia kembali menggunakan Steinberger selain karena ringan juga postur yang menarik. Ia lebih memilih menggunakan efek digital jenis Korg AX-1000 karena memang biasanya efek digital lebih mudah disetting dan memiliki sound yang gahar. Bila menyimak permainan Azis memang lebih mengutamakan sound gahar dan power chord. Namun ia juga sering mencampur-campurkan ritem gitar gaya reggae, pop, dan gaya "kondangan" seperti yang terdengar dalam lagu Surti-Tedjo

Selain sebagai personel dan motor grup Jamrud, Azis juga ikut serta menangani pembuatan album terbaru Nicky Astria. Di album itu terlihat sekali warna Azis MS, berbeda ketika pada era Nicky Astria ditangani oleh Ian Antono, warna God Bless cukup terasa pada album-albumnya. Ini membuktikan bahwa Azis memiliki sebuah karakter yang membangun bandnya. Prestasi Azis lainnya adalah saat mendapat kehormatan mendampingi konser band rock legendaris dunia White Lion pada tahun 2003 dan grup heavy metal legendaris dunia Helloween pada tahun 2004.

Kabar terakhir, Azis sedang bersiap melakukan promo tur album terbaru Jamrud Gak cabul lagi BO 18+ dengan mengandalkan hits Senandung Raja Singa. Di lagu itu Azis menggabungkan ciri musik Sumatera dengan musik Jamrud yang jenaka. Azis juga pernah membuat lagu untuk penyanyi cilik Joshua. Satu hal lagi, kecintaan terhadap jalur musik rock juga membuat Azis menamai dua orang anaknya dengan mengambil dua rock star dunia, Axl (diambil dari nama Axl Rose) dan Vai (diambil dari nama Steve Vai).

Ada yang tau lagu favorit Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kalo dia diminta untuk nyanyi? Judulnya "Pelangi Dimatamu". Nah, itu lagu yang bikin tak lain dan tak bukan adalah bung Azis MS. Hebat kan? ;)


Editor: Diaz (neoclassicer@yahoo.com)

RITCHIE BLACKMORE

"Salah satu gitaris yang menjadi cikal bakal shredder"


Click for larger version Nama Lengkap: Richard Hugh Blackmore
Tempat/Tgl Lahir : London / 14 April 1945
Website Resmi : www.blackmoresnight.com
Gitar : Fender Stratocater (1972 , 1974, Ritchie Blackmore Custom Shop Signature Series, dan banyak stratocaster lainnya) , Gibson ES 335, dll
Ampli : ENGL amp Ritchie Blackmore Signature, Marshall Major 200Watt
Pengalaman Band : Rainbow, Deep Purple, Blackmore's Night
Pengaruh Musikal: J.S Bach , Beethoven , Hank Marvin (the Shadow) , Jimi Hendrix , Pete Townsend (The Who)
Gaya Permainan : celtic folk, contemporary celtic, contemporary folk, gothic rock, heavy metal, hard rock, guitar virtuoso


Ritchie Blackmore adalah salah satu gitaris yang cukup disegani di era 70an. Dimana teknik permainan arpeggionya di gitar elektrik dengan menggunakan overdrive/distorsi banyak dijadikan panutan bagi para shredder di jaman era heavy metal 80an. Di masa berjayanya di era 70an, gitaris elektrik pada saat itu masih menggunakan teknik blues seperti bending, vibrato dan traditional picking saja. Namun Ritchie memberikan sentuhan yang lain pada gitar elektrik, yaitu bermain dengan economical picking, arpeggio, tremolo picking, bahkan teknik whammy bar di tremolo standar gitar Fender Stratocaster dia sudah terapkan di era tahun 70an saat itu. Sebutlah nama Yngwie Malmsteen , Joe Stump, atau Chris Impellitteri sebagai salah satu shredder yang cukup banyak mengadopsi teknik permainan dari Ritchie. Bisa dikatakan: Richie Blackmore sebagai biang awal dari gitaris shredder.

Di tahun 1967 , Ritchie yang pada awalnya telah bermain dengan sejumlah band seperti the Outlaws, Screaming Lord Sutch, dan Neil Christian & The Crusaders diajak bergabung oleh Jon Lord, mantan kibordis Artwoods/The Flowerpot Men , dimana ini adalah awal mulanya terbentuk band raksasa yang menjadi legenda hidup hingga kini : DEEP PURPLE. Di masa-masa ini Deep Purple sendiri telah bergonta ganti personel sampai 4 kali dan juga setelahnya juga masih gonta ganti hingga kini. Di tahun 1969 Deep Purple telah membuat suatu konsep konser gabungan mereka dengan iringan musik orkestra klasik, dimana hal ini banyak ditiru oleh band-band penerus seperti Metallica, Scorpion, dan Yngwie Malmsteen yang juga menggunakan konsep serupa di salah satu konser mereka.

Era masa kejayaan Deep Purple adalah ketika mereka merilis album “IN ROCK” (1970), dimana permainan gitar Ritchie yang sesungguhnya mulai keluar disini. Setelahnya muncul juga album “FIREBALL” (1971) dan di tahun 1972 Deep Purple merilis album “MACHINE HEAD” yang dianggap para kritikus musik sebagai album rock terbaik di masa itu, dengan tembang hitsnya adalah Smoke On The Water dan Highway Star.

Setelah masa-masa itu Deep Purple mulai mengalami banyak goncangan internal, terutama masalah pribadi antara Ritchie dengan vokalis Ian Gillan pada saat itu. Di tahun 1975 Ritchie resmi mengundurkan diri dari Deep Purple karena alas an ketidak cocokan warna musik purple pada sast itu yang sudah mulai ke arah Funk-Blues . Ritchie akhirnya mendirikan band solo proyeknya dia yg bernama RAINBOW dan disini sebenarnya banyak kritikus yang menilai bahwa band ini mewakili permainan dan jiwa musik Ritchie yang sesungguhnya. Dan di lagu-lagu Rainbow, Ritchie sudah banyak mengeluarkan skill gitar dia seperti memainkan arpeggio yang cepat, whammy bar, tremolo picking serta economical picking.

Di tahun 1984 hingga tahun 1993 Deep Purple membuat formasi terbaik mereka utnuk reuni kembali, dan salah satu hits lagu yg tercipta selama era itu adalah “Perfect Stranger” yang dijadikan lagu medley oleh Dream Theater. Namun selama masa itupun ternyata Rainbow sudah tidak terlalu produktif lagi, walau masih mengeluarkan beberapa album.

Di tahun 1993 ketika Deep Purple mengadakan tour dunia, Ritchie resmi mengundurkan diri lagi di tengah-tengah rangakaian konser yang berlangsung di Eropa. Alhasil, posisi Ritchie yang meninggalkan sebagian tour yang belum diselesaikan akhirnya diisi oleh Joe Satriani.

Di tahun 1996 Ritchie masih merilis album terakhir Rainbow , dan 3 tahun kemudian Ritchie malah membuat band bersama istrinya , Candice Night sebagai vokalis untuk membuat Band baru bernama Blackmore's Night dgn aliran celtic folk, contemporary celtic, contemporary folk, irish . Sungguh suatu band dgn aliran musik yang sangat berbeda jauh dengan permainan gitar Ritchie yang begitu garang di era berjayanya Deep Purple dan Rainbow.

Editor: Gooswyn "The StratoMan (gooswyn@yahoo.com)

ERIC CLAPTON

"Salah satu pengembang musik blues dunia"


Click for larger version Nama Asli : Eric Patrick Clapton
Tempat/Tgl Lahir : The Green Ripley, Inggris, 30 Maret 1945
Website : http://www.ericclapton.com
Gaya Permainan : Blues
Group Band terdahulu : Yardbirds, John Mayall's Bluesbreakers, Cream, Blind Faith
Pengaruh musikal : Albert King, B. B. King, Muddy Waters
Gitar : Fender Stratocaster Eric Clapton Signature, Martin 000-28EC Eric Clapton Signature Acoustic Guitar
Efek : DigiTech Eric Clapton Crossroads Pedal
Ampli : Soldano SLO100 Super Lead Overdrive Head, Marshall 1962 Bluesbreaker Combo, Fender Twin Amp 100 Watt All-Tube Amp

Eric Clapton adalah salah satu gitaris yang paling berpengaruh bagi perkembangan dunia gitar rock di dunia selain Jimi Hendrix. Permainannya banyak menjadi referensi gitaris-gitaris penerusnya seperti Richie Sambora, Eric Johnson, Slash, dan masih banyak lagi.

Masa kecil Clapton banyak dihabiskan bersama kakek dan neneknya. Ibunya, Patricia menitipkan Clapton pada kedua orangtuanya karena suaminya, Edward Fryer meninggal. Eric kecil mulai tertarik bermain gitar setelah menonton Jerry Lee Lewis di televisi saat berusia 13 tahun. Semenjak saat itu ia terus giat berlatih gitar. Sekolah desain yang ditekuninya, akhirnya terbengklai karena waktunya lebih banyak dihabiskan untuk bermain gitar.

Kemudian ia tergabung dalam band pertamanya, Roosters. Lalu ia tergabung dengan grup Yardbirds dimana terdapat pula gitaris-gitaris handal yaitu Jimmy Page dan Jeff Beck. Bergabungnya Clapton semakin menambah warna bagi grup tersebut. Trio gitaris ini langsung menjadi pembicaraan orang-orang. Namun pada tahun 1965, Clapton memutuskan keluar dari Yardbirds karena perbedaan visi. Ia pun selanjurnya tergabung dalam band John Mayyal's Bluesbreaker. Kali ini ia bergabung dengan Peter Green, dan Mick Taylor.

Selanjutnya ia membentuk Blind Faith di tahun 1969. Di band ini Eric meraih popularitas yang cukup besar pada eranya. Setahun kemudian ia tergabung dalam Delaney and Bonnie & Friends. Di grup ini Eric mulai mengasah skill vocalnya. Pada 1971 Eric tidak lagi melanjutkan karir musiknya dengan Delaney and Bonnie & Friends.

Akhirnya Eric mulai bersolo karir. Album-album yang dilempar ke pasaran selama karirnya antara lain : Rainbow Concert (1973), 461 Ocean Boulevard (1974), No Reason To Cry (1976), Slowhand (1977), Crossroad (1988), MTV Unplugged, dan masih banyak lagi album solo lainnya. Bersama master blues B. B. King juga ia pernah mengeluarkan album kolaborasi Riding With The King (2001).

Dari awal karir, ia menggunakan gitar Fender Stratocaster sebagai senjata utamanya. Ia juga sempat berpindah ke Gibson namun hanya sementara dan ia kembali ke Stratocaster. Bahkan dalam sebuah lelang, Fender Stratocaster miliknya terjual seharga US$ 415.000,-. Sebuah harga yang sangat fantastis, namun cukup layak untuk seorang Eric Clapton. Kini bahkan ia dikontrak oleh Fender sebagai salah satu artis penggunanya dan juga dibuatkan Stratocaster signaturenya.

Meski pada masa-masa pertama ia terkenal sebagai seorang blueser, namun pada era tahun 90an tampaknya ia mulai banyak mengadaptasi musik pop ke dalam karya-karyanya. Namun nuansa blues tetap bisa kita dapatkan. Lagu-lagu hits darinya antara lain Layla, Running On Faith, My Father Eyes, Bad Love, Tears In Heaven, Wonderful Tonight, Change The World, Motherless Child, dll.

Sepanjang karirnya, Eric telah banyak menghasilkan lagu-lagu yang terkenal, namun dari sekian banyak lagu Eric Clapton, yang paling sering terdengar di radio-radio Indonesia mungkin lagu Tears In Heaven. Lagu itu dibuat untuk mengenang anaknya yang bernama Conor yang jatuh dari lantai 49 apartemennya. Hebatnya lagi, ternyata lagu itu mendapat penghargaan Grammy Awards untuk kategori Best Male Pop Vocal Performance di tahun 1992. Saat itu ia juga menyabet 4 penghargaan lainnya. Secara keseluruhan, Eric telah 17 kali meraih penghargaan Grammy. Sangat jarang gitaris yang berhasil meraih prestasi seperti Eric Clapton.


Editor: Diaz (neoclassicer@yahoo.com)

EDDIE VAN HALEN

"Pelopor teknik two handed tapping"


Click for larger version Nama Asli : Edward Lodewijk Van Halen
Tempat/Tgl Lahir : Amsterdam / 26 Januari 1955
Gaya Permainan : Hard Rock
Group Band : Van Halen
Pengaruh musikal : Eric Clapton, Jimmy Page
Teknik Andalan : Two Handed Tapping, Whammy Bar
Gitar : Frankenstein, Peavey Wolfgang, Kramers, Ernie Ball/MusicMan, Charvel, Steinbergers, Ibanez Destroyer, Fender Stratocaster, dll.
Efek : Evantide H3000 Intelligent Harmoniser, 2x Roland SDE 3000 Stereo Delays, BOSS SD1 Super Overdrive, MXR Phase 90, Dunlop Cry Baby Wah-Wah, Boss OC2 Octave Divider, Peavey Delta Stomp
Ampli : Marshall 100watt Super Lead, Sylvania EL34, 1989 Soldano SLO-100, Peavey 5150

Sebelum era permainan gitar shredd dipopulerkan oleh Yngwie Malmsteen pada tahun 1984, 6 tahun sebelumnya Eddie Van Halen telah lebih dulu sukses menggemparkan dunia musik. Teknik two handed tapping atau yang biasa disebut tapping saja telah berhasil secara mutlak meracuni lebih dari separuh gitaris rock yang ada di Amerika. Bukan hanya teknik tapping saja, ia juga mempopulerkan gaya permainan gitar hard rock yang sangat berbeda dari kebanyakan gitaris rock yang cukup kental permainan bluesnya. Solo gitarnya di tembang Eruption yang terdapat dalam album debut grupnya Van Halen secara mengejutkan menjadi perbincangan utama gitaris-gitaris rock dimasa itu.

Eddie Van Halen atau biasa disebut dengan panggilan singkat EVH, merupakan seorang imigran dari Belanda. Ia dan keluarganya pindah ke Amerika sekitar tahun 60an. Awalnya lebih dulu mempelajari piano dan kemudian sedikit konsentrasi di drum. Sedangkan kakaknya, Alex Van Halen malah mempelajari gitar. Diam-diam mereka berdua saling mencuri kesempatan mempelajari instrumen yang bukan miliknya. Alex belajar drum, EVH belajar gitar. Ternyata malah keduanya sepakat bertukar alat musik. Jadilah kemudian EVH menekuni gitar. Pada saat mulai belajar gitar, ia cukup terpengaruh dengan permainan dari Eric Clapton dan Jimmy Page. Kemudian mereka membentuk band bernama Mammoth yang akhirnya berganti menjadi Van Halen dengan masuknya Michael Anthony pada bass, dan David Lee Roth pada vocal. Band ini terbentuk secara resmi tahun 1974.

Album Van Halen yang dirilis tahun 1978 berhasil menembus charts Billboard sampai posisi 15 dan berhasil terjual sebanyak 2 juta keping yang salah satu menjadi penyebabnya adalah solo gitar EVH di lagu instrumental, Eruption. Nama Eddie Van Halen langsung berkibar karena ia berhasil mempopulerkan teknik tapping. Meski kontribusi dari David Lee Roth sebagai vocalis yang atraktif dan fenomenal juga tak bisa dipandang sebelah mata, namun bisa dibilang nama EVH lebih menjual. Namanya menjadi perbincangan dan berkali-kali meraih penghargaan sebagai Guitarist of The Year oleh majalah-majalah.

Selain teknik tapping yang menjadi trademarknya, EVH juga dikenal dengan senyumnya yang selalu ia tampilkan dalam segala kondisi. Tak heran gitaris-gitaris muda di Amerika begitu menghormatinya. EVH kemudian membuat penampilan gitar Fender Stratocasternya menjadi berbeda. Body berwarna merah dengan garis-garis putih menjadi salah satu nilai jualnya.

Album berikutnya dimasa David Lee Roth menjadi vocalis yang dirilis adalah Van Halen II (1979) dan Woman and Children First (1980), Fair Warning (1981), Diver Down (1982), dan sebuah album yang merupakan salah satu album masterpiece dari Van Halen yaitu 1984 yang dirilis tahun 1984. Di album 1984, EVH menampilkan permainan keyboard yang menawan. Malahan masyarakat awam lebih mengenal suara dan permainan keyboardnya di lagu Jump ketimbang teknik-teknik gitarnya. Lagu Jump berhasil menjadi juara 1 di charts Billboard.

Pada tahun 1983, sebelum album 1984 dirilis. EVH sempat bekerjasama dengan King of Pop, Michael Jackson. EVH ikut serta dalam proyek album Thriller yang nantinya terjual lebih dari 20 juta copy. Ia memoles lagu yang berjudul Beat It menjadi sedikit berwarna rock dan dance. Tak lupa juga EVH menampilkan solo gitar dan teknik tappingnya yang merajalela di lagu tersebut. Munculnya EVH di lagu tersebut mendapat respon yang luar biasa dengan perolehan menduduki puncak charts Billboard selama berminggu-minggu.

Tahun 1986 Van Halen mengalami perubahan formasi dengan mundurnya David Lee Roth dan digantikan oleh Sammy Haggar. Meskipun begitu, EVH tetap mampu menampilkan permainan-permainan gitar terbaiknya. Album-album berikutnya seperti 5150 (1986), OU812 (1988), For Unlwaful Carnal Knowledge (1991), dan Balance (1995) masih cukup mampu memperpanjang nafas Van Halen dalam dunia rekaman. Tak lama kemudian kembali Van Halen berganti vocalis dengan masuknya Gary Cherone (ex Extreme). Van Halen semasa Gary Cherone oleh banyak pihak dianggap sebagai era terburuk dengan ditandai kurang suksesnya album Van Halen III (1998). Tahun 2001 EVH terkena kanker mulut, ia terpaksa absen selama sekitar 2 tahun untuk proses penyembuhan.

Editor: Diaz (neoclassicer@yahoo.com)

CARLOS SANTANA

"Gitaris Latin Rock Paling Ngetop"


Click for larger version Nama Asli : Devadip Carlos Santana
Tempat/Tgl Lahir : Mexico / 20 Juli 1947
Gaya Permainan : Latin Rock
Group Band : Santana
Pengaruh musikal : Musik Latin, Blues, Jimi Hendrix, Jazz, Bob Dylan
Gitaris Favorit : Jimi Hendrix, Stevie Ray Vaughan
Gitar Yang Digunakan : Paul Reed Smith Santana signature, Alvarez-Yairi CY127CE nylon-string acoustic,
Efek : Ibanez Tube Screamer, Mu-Tron Wah Pedal
Ampli : Mesa/Boogie Mark I amp head, Fender Cyber Twin amp, Motion Sound AR-112 rotary guitar amps (2), Mesa/Boogie 1x12 cabinet, Marshall 4x12 speaker cabinets with Celestion G12M Greenback speakers


Carlos tumbuh di Mexico. Memang berasal dari keluarga musisi. Ayahnya seorang pemain violin. Tentu saja ia juga pernah belajar bermain violin, tepatnya pada usia 5 tahun. Namun pada usia 8 tahun ia berpindah ke gitar. Memang di negara latin seperti Mexico, gitar termasuk alat musik yang paling banyak dikuasai. Ketika keluarganya pindah ke Tijuana, Carlosa mulai bermain di beberapa klub dan bar.

Setelah keluarganya pindah ke San Francisco, pada tahun 1966 ia membentuk band bernama Santana Blues Band. Namun karena nama grup tersebut dirasakan kurang cocok dengan kebutuhan label rekaman dan karena peran Santana sangat mendominasi didalam grup tersebut, maka nama embel-embel Blues Band dihilangkan dan akhirnya memakai nama Santana saja sampai saat ini. Di bandnya ini Carlos memainkan musik berirama latin dengan beranggotakan pemain-pemain instrumen piano, bass, tamborin, perkusi, terompet, dan sebagainya. Meski mengusung musik latin, namun Santana juga memadukan unsur musik-musik jazz, blues, dan rock kedalam komposisi musiknya. Satu hal lagi, sound gitar Carlos sangat unik dan berkarakter.

Debut penampilan Carlos dengan grupnya diajang musik yang ternama dimulai tahun 1968. Setelah itu nama Santana mulai menjadi salah satu yang dicari di San Francisco. Debut rekamannya adalah dalam sebuah album kompilasi LIVE bersama Al Kooper. Setelah itu Santana mendapatkan kontrak dengan label Columbia. Tahun 1969, Santana tampil dalam salah satu pagelaran musik terbesar, Woodstock. Penampilan tersebut direkam dalam sebuah album dan video. Secara mengejutkan rekaman tersebut sukses besar.

Akhirnya album-album Abraxas (1970), Santana III (1971) menyusul kesuksesan album sebelumnya. Nama depan Devadip sebenarnya bukan nama lahir dari Carlos. Nama itu diberikan oleh guru spiritual Carlos, yaitu guru Sri Chinmoy. Rupanya efek belajar spiritual sangat berpengaruh terhadap skill bermusik Carlos. Ia sering kali mengambil tema dan lirik yang agak menyentuh dunia gaib. Setaun kemudian Carlos mencoba menjadi artis solo dan rekaman tanpa anggota grup Santana. Ia pernah rekaman dengan Buddy Miles juga dengan John McLaughlin yang akhirnya menelurkan album 'Love Devotion Surrender'. Album itu dirilis tahun 1973, sementara setahun sebelumnya album Carlos bersama Santana yang berjudul 'Caravanserai' dirilis ke pasaran.

Mulai tahun 1974 dan seterusnya Santana meraih beberapa emas untuk penjualan album-albumnya yang sukses. Borboletta (1974), Amigos (1975), Festival (1976), Moonflower (1977), and Inner Secrets (1978) merupakan album-album yang mengibarkan nama Santana kemudian tak hanya di benua Amerika saja namun sudah mulai merambah ke beberapa negara Eropa seperti Inggris dan Spanyol.

Carlos juga pernah merilis album tribute untuk musisi-musisi favoritnya seperti Stevie Ray Vaughan, Jimi Hendrix, Marvin Gaye, dsb. Sempat juga ia merilis album kolaborasi dengan 2 saudaranya. Mereka menamai diri Santana Brothers. Album kolaborasi tersebut sempat dinominasikan oleh penghargaan Grammy Awards untuk kategori 'Best Rock Instrumental Performance' tahun 1994.

Selama 5 tahun ke depan Santana seperti menghilang dari dunia rekaman. Namun ternyata ia sedang berkonsentrasi untuk menyiapkan sebuah album yang spektakuler. Tahun 1999 Santana merilis sebuah album yang merupakan proyek campuran dengan menampilkan karya-karya artis lain dan juga banyak menampilkan artis-artis lain seperti Eric Clapton, Rob Thomas, dll. Album yang diberi judul 'Supernatural' ini sukses besar. Bahkan bisa dibilang merupakan album tersukses sepanjang karir Carlos dan Santana band. Dengan mengandalkan hits 'Smooth' dan 'Maria Maria' album tersebut berhasil mendapat 8 penghargaan Grammy Awards. Secara finansial, album tersebut berhasil terjual lebih dari 10 juta keping.

Melihat pasar yang bagus dari proyek kolaborasi semacam ini, kemudian pada tahun 2002 Santana kembali berkolaborasi dalam sebuah album berjudul 'Shaman'. Album ini menjagokan lagu kolaborasi dengan penyanyi yang sedang naik daun saat itu, Michelle Branch.


Editor: Diaz (neoclassicer@yahoo.com)
B.B. KING

Simply The King


Click for larger version Nama Lengkap : Riley B. King
Tempat / tanggal lahir : Delta, Mississippi / 16 September 1925
Website : www.bbking.com
Gaya permainan : Blues
Gitar : Gibson Lucile
Pengaruh musical : T-Bone Walker, Lonnie Johnson, Blind Lemon Jefferson, Elmore James, Bukka White, Robert Lockwood Jr., Lowell Fulson
Prestasi : 14 Grammy, Star di Hollywood Walk of Fame, Rock n Roll Hall of Fame, Song Writter Hall of Fame


BB King tumbuh di Kilmicheal , sebuah daerah pertanian di Mississippi. Dari hasil bekerjanya sebagai pengemudi traktor, King membeli gitar pertamanya seharga $2.50. Dikarenakan lahir dari sebuah keluarga yang religius, perkenalan King dengan musik pun dimulai dari gereja di kotanya dimana dia bermain sebagai pengiring dan penyanyi dari sebuah vokal grup.

Bosan dengan kehidupan pertanian, King pun memutuskan pindah ke Memphis untuk bertemu dengan sepupunya. Di Memphis, Tennessee, King bertemu dengan sepupunya, Buka White. Beberapa nara sumber meyakini bahwa sepupunya inilah yang membentuk gaya permainan dari seorang BB King.

Karir musik King dimulai dari penampilannya sebagai penyanyi dan gitaris dari sebuah jingle iklan di radio. Dikarenakan jingle yang cathy, pemilik radio tempat dia bekerja pun mempromosikan King untuk bekerja sama dengan DJ local dalam satu segment yang khusus memutar lagu-lagu dari artis berkulit hitam. Disitu dia bermain gitar dan menyanyi berdasarkan request dari pendengar. King pun memilih nama “Blues Boy King” sebagai nama radionya. Pada akhirnya nama “Blues Boy King” dipersingkat saja menjadi “stage name”nya sampai saat ini, BB King.

Karena kepopuleran dia di tingkat lokal, akhirnya King pun dikontrak oleh Modern Records yang bertahan selama 10. Single-single King pun muncul di pasaran. Beberapa single pertama King antara lain: “B.B Boogie” dan “Three O’Clock Blues”. “B.B Bogie” membuat King menjadi superstar ditingkat lokal. Tetapi single “Three O’Clock Blues” meroketkan nama King secara nasional sebagai gitaris blues. King pun dikontrak oleh Universal Artist tahun 1952.

King pun memulai tur keliling amerika pertamanya pada tahun 1952 dan semua orang sudah bisa memprediksi kalau dia adalah salah satu yang terbaik dalam industri musik saat itu. Tahun 1965, tembok rasis di Amerika mulai runtuh dan musik King pun mulai bisa diterima oleh masyarakat luas sampai saat ini.

Editor: Gustaaf (barry_hetharia @ yahoo.com)

IAN ANTONO

"Pelopor Gitar Hero Indonesia"


Click for larger version Nama Asli : Jusuf Antono Djojo
Tempat/Tgl Lahir : Malang, 29 Oktober 1950
Gaya Permainan : Rock, Etnik Rock
Group Band Sebelumnya : Gong 2000, Sapta Nada, Bentoel, AKA
Group Band Sekarang : God Bless
Pengaruh musikal : Eric Clapton, The Shadows
Gitar Yang Digunakan : Gibson Les Paul Standar, Gibson SG Double Neck, Hamer, Kramer Tracer, Fender Stratocaster, Ibanez JEM 77, Washburn N-4, Gibson Les Paul Deluxe, Ovation Elite, Gibson Chat Atkins, Martin CMF, Martin EST 12 senar, dan Seagull
Ampli : Messa Boogie Strategy 400, Marshall JCM 900 1960, Trace Elliot AC-100, Messa Boogie Quad, Messa Boogie Tri Axis
Efek : Roland GP8. Harmonizer Eventid H-3000S



Pada awalnya ia merupakan seorang drummer, namun setelah mendengar musik-musik The Shadows ia mulai berminat menjadi gitaris. Ia pun akhirnya bergabung dengan band Abadi Soesman yang waktu itu namanya cukup diperhitungkan. Tahun 1970 ia hijrah ke Jakarta dan bergabung dengan band Bentoel yang menjadi pengiring bagi penyanyi Emilia Contesa dan Trio The King. Semakin lama ia semakin mendapat pengalaman dan memperluas pergaulan. Akhirnya tahun 1974 ia resmi menjadi gitaris God Bless dan merilis album-album seperti Huma Diatas Bukit (1975), Cermin (1980), Semut Hitam (1989). Nama Ian Antono mulai menarik perhatian karena pada saat itu atmosfer musik rock di Indonesia belum ada yang memulai. God Bless lah yang pertama kali mempelopori. Secara otomatis Ian juga menjadi gitaris pertama yang berkibar di jalur rock Indonesia. Setelah itu ia mundur dari God Bless dan bergabung dengan grup Gong 2000 dan merilis album-album seperti Bara Timur (1991), Laskar (1994), dan Prahara (1996).

Sewaktu masih memperkuat God Bless permainan Ian berbeda dengan semasa ia memperkuat Gong 2000. Di Gong 2000 ia banyak memasukkan unsur musik Bali. Hal itu dibuktikan pada setiap penampilannya, Ian setidaknya mengikutsertakan 20 musisi asli Bali. Tahun 1997, Ian kembali memperkuat God Bless dan berduet dengan Eet Sjahranie yang masih berstatus sebagai gitaris God Bless. Konsep double gitar ini cukup menarik perhatian meski pada akhirnya album Apa Kabar? gagal dipasaran.

Ian Antono juga merupakan sosok seorang musisi yang produktif. Dalam setahun beliau bisa menggarap album untuk beberapa penyanyi. Banyak album yang tidak lepas dari sentuhan hangatnya termasuklah Iwan Fals, Anggun C Sasmi, Nicky Astria, Doel Sumbang, Gilo Rollies, Ebiet G Ade, Ikang Fawzie dan banyak lagi. Karya Ian Antono di arena muzik telah menerima banyak penghargaan. Antaranya ialah BASF Award (1987 - 1988) untuk Arranger Terbaik dan Komposer Terbaik untuk album Gersang (Nicky Astria), HDX Award (1989) untuk lagu Buku Ini Aku Pinjam (Iwan Fals), BAFS Award (1989) Album Bara Timur (Gong 2000) sebagai The Best Selling Album dan The Best Arranger & Composer, HDX Award (1994) untuk album Laskar (Gong 2000) sebagai Album Terbaik. Yang tidak kalah pentingnya adalah penghargaan dari Diamond Achievement Award atas dedikasi dan prestasi yang tinggi di industri musik pada tahun 1995.

Sebuah pengalaman yang menarik bagi Ian adalah ketika pada tahun 1999 ia diundang oleh Ramli Syarif untuk ikut memeriahkan ajang Formula-1 di Malaysia. Bagi Ian ini bukan pengalaman biasa, pasalnya disana turut hadir pula grup kolaborasi dewa gitar dunia, G3 dan grup rock legendaris Jethro Tull. Dengan memanfaatkan sesi check sound, Ian mempelajari perangkat milik Steve Vai yang jumlahnya banyak. Dari situ ia menambah ilmu dan wawasan yang belum pernah ia dapatkan di Indonesia.

Kebesaran nama dan kontribusinya bagi dunia musik Indonesia membuat para musisi muda Indonesia menggelar proyek album A Tribute To Ian Antono yang dimeriahkan oleh artis-artis musik Indonesia seperti EdanE, Sheila On 7, Padi, Gigi, Cokelat, Boomerang, /rif, dll. Album ini sukses di pasaran. Kini Ian Antono dikabarkan kembali siap mengibarkan God Bless ke kancah musik nasional. Kita tunggu aksinya.

Ian Antono pada tahun 2007 ini sering memakai Gibson Les Paul standar dan juga Gibson SG double neck. Untuk perangkat latihan dirumah ia memakai Marshall, namun untuk LIVE dan rekaman di studio ia menggunakan Mesa Boogie. Tak ada efek macam-macam yang ia gunakan selain sebuah delay.


Editor: Diaz (neoclassicer@yahoo.com)

SLASH

"Gitaris nyentrik yang merajai panggung rock di era 90an awal."


Click for larger version Nama Asli: Saul Hudson
Tempat/Tgl Lahir: Hampstead (London), 23 Juli 1965
Gaya Permainan: Blues & Hard Rock
Group Band: Velvet Revolver, Slash's Snakepit, Gun's N' Roses, Hollywood Rose
Pengaruh musikal: Aerosmith, Led Zeppelline, Jimi Hendrix, Jeff Beck, Eric Clapton
Gitar Yang Digunakan: Gibson Les Paul, Gibson Flying-V, B.C. Rich Mockingbird, B.C. Rich Warlock, Fender Stratocaster, Fender Telecaster 1952, dll.
Album Favorit: Aerosmith - Rocks, Cheap Trick : Live at Budokan, dan UFO - Strangers in the Night.

Rocker mana yang tidak kenal Slash? Namanya begitu terkenal diseluruh dunia semenjak mengorbit bersama salah satu band rock terbesar dunia, Gun's N' Roses. Sosoknya sangat mudah dikenali, berambut panjang, keriting, memakai topi panjang / topi sulap, dengan menggendong Gibson Les Paul serta tak lupa sebatang rokok Marlboro menempel dibibir adalah style Slash yang sangat familiar.

Slash lahir di Hampstead (London), Inggris pada tanggal 23 Juli 1965. Ayahnya seorang Inggris berkulit putih, dan ibunya warganegara Amerika berkulit hitam. Ibunya merupakan perancang busana panggung David Bowie, dan ayahnya bekerja sebagai desainer cover album rekaman. Di usia 11 tahun Slash pindah ke Los Angeles. Sejak dulu ia punya gaya hidup yang anti-sosialis. Untuk anak sebayanya, tampil dengan menggunakan jaket kulit, jeans kucel, dan rambut panjang sangat dipandang miring oleh masyarakat. Pertengahan tahun 70'an Slash mulai bermain BMX motorcross. Ia bahkan sempat mendapatkan penghargaan dan uang dari olahraga ini.

Di usia 15 tahun, ia memperoleh gitar pertama dari neneknya. Akhirnya ia mulai belajar bermain gitar dengan banyak menyimak lagu-lagu dari Led Zeppelline, Eric Clapton, Rolling Stones, Aerosmith, Jimi Hendrix, Jeff Beck, dan Neil Young. Ia memutuskan berhenti dari olahraga BMX dan menekuni gitar. Setiap harinya ia berlatih selama 12 jam. Dikarenakan sibuk bermain gitar setiap harinya, ia kemudian dikeluarkan dari sekolah saat berada di tingkat 11. Ia pun semakin memperbanyak pergaulan dengan musisi-musisi muda dan melakukan jam session. Inspirasi dari Aerosmith sangat mempengaruhi skill bermusiknya. Tak lama kemudian ia bertemu Steven Adler dan membentuk band Road Crew. Hanya seorang gitaris dan drummer membuat mereka kemudian mencari vocalis. Seorang pemain bass bernama Duff McKagan menjawab iklan yang dipasang Slash di koran. Belakangan mereka sepakat mengganti nama bandnya dengan nama baru Hollywood Roses. Sambil terus bermain dari pub ke pub dan sempat merekam album demo, secara kebetulan Slash dkk bertemu dengan 2 personel band L.A. Guns, Izzy Stradlin dan Axl Rose. Setelah melakukan jam session, mereka masing-masing saling mengagumi kemampuan bermusik satu sama lain. Akhirnya bergabunglah kedua band tersebut dan memakai nama Gun's N' Roses.

Mulanya mereka merelease album mini Live : Like a Suicide. Slash dkk merasa cukup puas dengan album yang bersifat pancingan ini, pasalnya mereka kemudian mendapatkan kontrak rekaman dengan label Geffen Records. Tahun 1987 Debut album perdana dilepas dengan judul album Appetite For Destruction. Diluar dugaan, hits single perdana Sweet Child O'Mine berhasil menjadi jawara ditangga lagu Billboard dan radio-radio. Intro lagu yang menunjukkan kemampuan Slash memainkan gitar langsung menjadi inspirasi bagi anak-anak muda di seluruh dunia. Diikuti kemudian oleh single Welcome To The Jungle yang juga dijadikan soundtrack film Dead Pool. Album ini melambungkan nama Slash sebagai gitaris pendatang baru terbaik. Dalam kurun waktu satu tahun, album ini telah berhasil menjual 20 juta keping album diseluruh dunia.

Tahun 1989, G N' R merilis album kedua, Lies. Namun penjualan albumnya tak sesukses album pertama. 2 tahun kemudian album Use Your Illusion I dan II dilepas ke pasaran. Album ini kembali membesarkan nama Slash sebagai gitaris terbaik. Di album ini ia mampu menampilkan permainan melodi yang harmonis dan menyentuh. Siapapun tak akan menyangkal bagaimana indahnya permainan solo Slash dalam lagu November Rain dan Don't Cry. Serta permainan yang juga tak kalah apiknya dalam nomor-nomor Estranged, Live and Let Die dan lagu You Could Be Mine yang menjadi soundtrack film box office, Terminator 2. Pada masa-masa ini Slash bersama bandnya mencapai puncak kejayaan dimana mereka turut menggelar tur dunianya. Terakhir, G N R memperoleh predikat sebagai The Dangerous Band In The World. Bahkan dinilai popularitasnyabisa melebihi The Beatles apabila terus menghasilkan album seperti ini.

Album Spaghetti Incident yang direlease tahun 1993 menjadi album terakhirnya bersama G N R, pasalnya terjadi konflik internal didalam tubuh band itu sendiri. Slash tidak setuju terhadap visi Axl yang mulai ingin merubah warna musik GNR ke arah techno. Slash cabut dan mendirikan Slash's Snakepit. Bersama band barunya ini ia sempat merelease 2 buah album yaitu IT'S FIVE O'CLOCK SOMEWHERE tahun 1995 dan Ain't Life Grand tahun 2000. Sayangnya album-album tersebut tidak sesukses semasa masih bersama GNR. Setelah 2 tahun kemudian ia memutuskan berhenti dari proyek Slash' Snakepit dan membentuk band baru yang beranggotakan hampir semuanya mantan-mantan personel GNR. Duff pada bass , Matt Sorum pada drum, seorang gitaris baru Dave Kushner dan vocalis Scott Weiland (mantan vocalis Stone Temple Pillots). Debut album Contraband direlease tahun 2004. Album ini langsung bertengger di posisi puncak Billboard Charts. Hal ini dikarenakan kerinduan fans- fans GNR pada GNR sendiri yang menurut rumor akan merelease album baru namun tak kunjung tiba. Akhirnya kerinduan tersebut ditumpahkan kepada Velvet Revolver yang sebagian besar personelnya adalah pilar-pilar utama GNR dimasa lalu. Single perdana Slither berhasil menjadi debutan yang menjanjikan.

Selain sibuk dengan bandnya sendiri, Slash juga ternyata pernah menjadi gitaris bagi musisi-musisi dunia lain seperti Michael Jackson. Bahkan pada tahun 2001, saat Michael Jackson merayakan 30 tahun karir musiknya, Slash menjadi bintang tamu dengan mengisi part gitar dan berduet di panggung pada lagu Black Or White dan Beat It. Slash juga berkali-kali terpilih menjadi Best Guitarist Of The Year dari majalah-majalah musik. Hal ini juga yang menyebabkan Gibson mengontraknya sebagai endorser dan artis Gibson. Kini koleksi gitarnya bahkan sudah melebihi angka 100 dan ada kemungkinan bakal terus bertambah.

Editor: Diaz (neoclassicer@yahoo.com)

Paul Gilbert
"Salah satu dewa gitar dengan permainan paling cepat dan bersih"

Click for larger version Nama Lengkap: Paul Brandon Gilbert
Website Resmi: PaulGilbert.com
Tempat/Tgl Lahir: 6 November 1966 di Carbondale Illinois - USA.
Group Band Saat Ini: Racer X
Group Band Sebelumnya: Racer X, Mr.Big
Pengaruh: Eddie Van Halen
Pendidikan: Tamatan GIT (Guitar Institute Of Technology) dan Instruktur GIT.
Gitar: Ibanez Paul Gilbert Model (PGM) Signature Series
Keahlian: Alternate Picking, String Skipping, Arpeggio, dll.

Paul Gilbert merupakan salah satu dewa gitar seperti halnya Steve Vai, Yngwie, John Petrucci lainnya. Sebelumnya Paul dikenal melalui group bandnya Mr.Big, rekaman Mr.Big yang laku keras turut membesarkan nama Paul di dunia musik rock.

Paul sendiri sudah cukup mengegerkan dunia gitaris pada tahun 86-87 sebagai pemain gitar tercepat di dunia ketika Paul masih bergabung dengan group band Racer X. Teknik permainannya telah sempurna saat ia baru menginjak 17 tahun itu.

Pada usia 5 tahun (1971) Paul sudah mulai mempelajari gitarnya, 10 tahun berikutnya (1981) Paul coba mengirim demo rekamannya ke produser Mike Varney dan di luar dugaanya Mike sangat mengagumi permainannya di samping Tony Macalpine.

Pada tahun 1984 Paul pindah ke LA dan melanjutkan sekolah gitarnya ke GIT (Guitar Institute of Technology) dan kini telah menjadi instruktur sekolah gitar bergengsi ini.

Pada tahun 1986 dia bergabung dengan band pertamanya Racer X dengan album debutnya "Street Lethal ", kemudian "Second Heat" (1987) & "Live! Extreme Volume" (1988).

Pada tahun 1989 Paul meninggalkan Racer X dan bergabung dengan group band MR.BIG dengan pemain bass yang disegani "Billy Sheehan", vocalis Eric Martin dan drummer Pat Torpey.

Mereka meluncurkan album pertamanya "MR.BIG" dan MR.BIG tampil untuk pertama kalinya di Jepang pada bulan Oktober.

Selanjutnya Paul meluncurkan album berikutnya: "Live! Raw Like Sushi" (1990), "Mr Big - Lean into it" (1991), "Mr.Big - San Francisco Live" (1992), "Racer X - Live Extreme Volume 2" (1992), "Mr.Big - Bump Ahead" (1993), "Mr.Big - Live! Raw Like Sushi 2" (1994), "HEY MAN" & " The best of MR.BIG" (1996), "Hard Rock Cafe", " Live At Budokan " & solo " King of Club" (1997)

Lagu "To Be With You" (dari Album "Lean Into It") menduduki posisi pertama di majalah Billborad USA selama 3 minggu.

Pada tahun 1998 Paul tampil pertama kali di Jepang dengan solo albumnya. Paul meluncurkan album solo "Flying Dog". Tahun 1999 Paul kembali ke Jepang dan meluncurkan album solo kedua "Beehive Live" dan album ketiga Racer X "Technical Difficulties".

Tahun 2003 album Burning Organ dirilis, kali ini masuk ke label Indonesia dibawah naungan Staria Enterprise. Namun album berikutnya, Acoustic Samurai tidak lagi di Staria, melainkan berpindah ke label Variant Music. Kemudian Paul menggelar promo tur album "Spaceship One" hingga ke Indonesia. Hal ini disambut antusias oleh penggemar-penggemarnya, pasalnya banyak artis asal Amerika yang menarik diri karena takut disweeping oleh pihak-pihak tertentu.

Editor : Gitaris.com

Jimi Hendrix

"Sang Dewa Gitar"


Click for larger version Nama Asli: James Marshall Hendrix
Tempat/Tgl Lahir: Seattle, 27 November 1942
Gaya Permainan: Blues & Rock
Group Band: Jimi Hendrix Experience, Band of Gipsy, The Velvetones
Pengaruh musikal: Bob Dylan, B.B. King, Muddy Waters, Howlin' Wolf, Buddy Holly, dan Robert Johnson
Gitar Yang Digunakan: Fender Stratocaster
Efek : Vox Clyde McCoy wah pedal, Roger Mayer Octavia, Dallas Arbiter Fuzz Face

Terlahir dengan nama Johnny Allen Hendrix yang kemudian diganti menjadi James Marshall Hendrix oleh ayahnya, James "Al" Hendrix. Jimi semasa kecilnya sering berpura-pura menjadi gitaris setelah menyaksikan penampilan B. B. King. Ia menggunakan ukulele sebagai gitarnya. Melihat ketertarikan Jimi pada gitar, kemudian ayahnya membelikan dia sebuah gitar second hand seharga 5 dollar pada saat ia berusia 16 tahun. Ia pun bergabung dengan grup band pertamanya, The Velvetones yang hanya bertahan selama 3 bulan. Pada musim panas berikutnya ayahnya membelikan gitar elektrik Supro Ozark 1560 S. Kemudian ia bergabung dengan band The Rocking Kings.

Tahun 1961 ia meninggalkan Inggris untuk hijrah ke Amerika Serikat. Ia menjadi salah satu prajurit United States Army. Namun sebuah cedera yang ia dapatkan saat terjun payung memaksanya batal untuk menjadi prajurit. Ia pun mulai menjadi gitaris cabutan dengan nama Jimmy James. Disini ia bertemu Little Richards dan kemudian membentuk bandnya yang bernama Jimmy James and The Blue Flames. Awal tahun 1965, Jimi bermain dalam sebuah acara kecil di kawasan Greenwich Village. Dalam sebuah jam session kecil dengan bassis grup Animal, Chas Candler. Chandler sangat terperana melihat permainan Jimi. Hingga setahun kemudian ia mengajak Jimi untuk kembali ke London dan membentuk band mereka dengan memasukkan drummer Mitch Mitchel. Chas Candler sendiri lebih memilih menjadi manager dan posisi bassis diisi oleh Noel Redding. Band tersebut diberi nama Jimi Hendrix Experience dan mulai menjadi pembicaraan di London sepanjang tahun 1966.

Single pertamanya, Hey Joe berhasil masuk kedalam Top UK Charts selama 10 minggu. Melihat antusiasme yang bagus, Jimi cs segera merelease album Are You Experienced?. Dengan memuat nomor-nomor seperti Purple Haze, The Wind Cries Mary, Foxey Lady, Fire, dan Are You Experienced? di masa mendatang, album ini merupakan album rock terpopuler sepanjang masa. Selain itu, album tersebut menjadi sangat fenomenal dan meroketkan nama Jimi Hendrix. Setiap penampilannya selalu ditonton ratusan bahkan ribuan orang.

Sukses album pertama membuatnya segera merampungkan album berikutnya, Axis: Bold As Love pada tahun 1968. Di album ini ia berusaha keras mengeksplorasi permainan gitarnya. Ia kemudian kembali ke Amerika untuk membangun studionya yang bernama Electric Lady Studio yang berlokasi di kota New York.

Bulan Agustus 1969, Jimi Hendrix tampil dalam salah satu event musik terbesar di Amerika, Woodstock. Kali ini ia tidak membawa nama Experience, tetapi bersama Gypsy Sun & Rainbows yang juga menampilkan Mitch Mitchell, Billy Cox, Juma Sultan, dan Jerry Velez. Namanya semakin berkibar sebagai gitaris nomor satu dunia. Semua penonton yang menyaksikan permainan gitarnya begitu terpukau. Ia menampilkan aksi solo gitar yang dirangkai dengan aksi panggung yang liar seperti memetik senar gitar dengan menggunakan gigi, membakar gitar, memainkan feedback, distorsi, dan aksi merusak gitar lainnya. Setelah itu ia membentuk grup baru yang bernama Band of Gipsy dan melepas album Hendrix: Live At The Fillmore East in 1999. Setahun berikutnya ia kembali membentuk Jimi Hendrix Experience dan merampungkan album yang berjudul First Rays Of The New Rising Sun. Namun sebuah tragedi menyebabkan ia tak bisa merasakan hasil jerih payahnya dalam album tersebut. 18 September 1970 ia ditemukan tewas. Di sampingnya ditemukan sejumlah pil tidur. Polisi mengatakan ia tewas akibat overdosis. Penampilan terakhirnya sebelum tewas yaitu bersama band asal Amerika yang bernama War di Ronnie Scott's club, London.

Semua orang tidak akan menolak apabila dikatakan bahwa ia adalah pelopor dan inspirator terbesar dalam permainan gitar yang berkembang di abad ke-20. Karya-karyanya selalu menjadi referensi para gitaris-gitaris baik yang masih pemula maupun yang sudah master sekalipun. Ia yang mempopulerkan trik-trik bermain gitar elektrik seperti Feedback dan distorsi yang akhirnya dipakai oleh semua gitaris yang menggunakan gitar elektrik dimasa depan. Sudah tak terhitung banyaknya gitaris yang menjadikannya sebagai influence musik terbesar mereka. Nama-nama seperti Brian May, Yngwie Malmsteen, Ritchie Blackmore, Steve Lukather, Eric Clapton, Slash, Joe Satriani, Paul Gilbert, dan Steve Vai hanyalah sedikit dari gitaris-gitaris yang terinfluence permainannya. Bukan hanya permainan gitarnya saja yang banyak dicontek, tetapi lagu-lau karyanya seperti Little Wing, Voodo Child, dan Red House menjadi lagu-lagu yang paling sering dibawakan baik dalam bentuk penampilan Live maupun rekaman. Dalam setiap voting atau polling di majalah-majalah, ia selalu terpilih sebagai The Greatest Guitarist All Time.

Editor: Diaz (neoclassicer@yahoo.com)