RICHIE SAMBORA

"Permainan Gitarnya adalah roh musik Bon Jovi"


Click for larger version Nama Asli : Richard Stephen Sambora
Tempat/Tgl Lahir : Perth Amboy, New Jersey, 11 Juli 1959
Gaya Permainan : Blues & Hard Rock
Pengalaman Band : Richie Sambora and Friends, Mercy, Duke Williams & The Extremes, The Message, The Next, Hook
Group Band Sekarang : Bon Jovi
Pengaruh musikal : Eric Clapton, Jimi Hendrix, Jeff Beck, The Beatles, Led Zeppeline, Johny Winter
Gitar Yang Digunakan : Fender Stratocaster Richie Sambora, Kramer Richie Sambora Model, Gibson ES 335 (1959), Gibson Les Paul (1959), Fender Stratocaster Eric Clapton (1963), Fender Telecaster (1952)


Keren dan jago main gitar. Itu salah satu trademark Richie Sambora sang gitaris jempolan yang namanya melejit setelah sukses bersama super grup Bon Jovi. Sebelum menjadi seorang gitaris, awalnya ia mempelajari instrumen-instrumen lain seperti saxophon, accordion, trumpet and piano. Setelah pertama kali mendengar permainan gitar Eric Clapton pada usia 12 tahun, ia langsung terinspirasi untuk menjadi seorang gitaris. Ia memperoleh gitar pertamanya ditahun yang sama. 3 tahun berikutnya ia membentuk band bersama teman-temannya dengan nama Richie Sambora and Friends. Awalnya Richie hanya mendengarkan musik-musik dari Eric Clapton, Jimi Hendrix, The Beatles dan Led Zeppelline. Namun kemudian ia mulai merasa bahwa wawasan musiknya terbatas, dan akhirnya ia mulai mendengarkan lagu-lagu Tchaikovsky, Metal CHurch, dan Peter Gabriel untuk memperluas ilmu bermusiknya.

Sebelum bergabung dengan Bon Jovi, awalnya Richie hanya bermain sebagai gitaris cabutan untuk artis-artis lokal. Namun saat ia baru selesai main untuk tur Joe Cocker, salah satu temannya (yang nantinya menjadi personel Bon Jovi juga), Alec, menelponnya untuk datang melihat penampilan sebuah grupnya bernama Jon Bongiovi and The Wild Ones. Richie pun menonton dan tertarik untuk menjadi bagian dari band tersebut. Ia pun menemui Jon yang memimpin band tersebut. Setelah di audisi Jon sangat terkesima melihat permainan Richie. Menurut Jon, Richie benar-benar gitaris sejati. Ia (Richie) tidak ikut-ikutan terbawa demam bermain gitar ala Eddie Van Halen yang saat itu benar-benar melanda hampir seluruh gitaris muda di Amerika. Pada tahun 1983, Richie Sambora resmi bergabung.

Perjalanan Richie bersama Bon Jovi akhirnya dimulai. Richie menggantikan posisi gitaris Dave Sabo yang membentuk Skid Row. Debut albumnya bersama Bon Jovi direlease tahun 1984 dengan judul Bon Jovi. Sukses album ini terjual jutaan copy membuat Richie dkk langsung mempercepat proses pembuatan album keduanya, 7800 Fahrenheit meski pada akhirnya tidak terlalu sukses. Album ketiga Bon Jovi, Slippery Whent Wet inilah yang mulai mempopulerkan nama Richie Sambora secara luas. Pasalnya dalam album ini terdapat salah satu hits ,You Give Love a Bad Name yang memperlihatkan kebolehan Richie bersolo gitar dengan sangat enerjik. Bahkan pada lagu Livin' On A Prayer Richie memainkan efek suara yang akhirnya menjadi ciri khas lagu tersebut.

Album-album berikutnya bersama Bon Jovi diantaranya : 7800 Fahrenheit, Slippery When Wet, New Jersey, Keep The Faith, These Day, Crush, Bounce, Have a Nice Day, dan beberapa album kompilasi hits beserta video-video klip dan Live tak pernah luput dari sukses. Bahkan penjualan untuk album-albumnya tak pernah berada dibawah angka 5 juta copy di seluruh dunia. Hal tersebut tak mengherankan bila kita mendengar permainan Richie yang sangat melodius selalu berada didalam lagu-lagu Bon Jovi. Sebutlah beberapa nomor di album-album Bon Jovi yang menampilkan permainan Richie sebagai roh lagunya selalu berhasil menjadi hits sepanjang masa seperti You Give Love a Bad Name, Livin' On a Prayer, dan permainan gitar yang menyayat hati seperti Never Say Goodbye, I'll Be There For You, dan Bed Of Roses.

Hasil dari kesuksesannya bersama Bon Jovi membuat salah satu pabrik perusahaan gitar nomor wahid, Fender mengontraknya sebagai salah satu artis yang dibuatkan gitar signature sendiri yang diberi nama Fender Stratocaster Richie Sambora Model. Seperti gitaris-gitaris Amerika yang berjalur blues pada umumnya, Richie merupakan penganut setia gitar-gitar vintage. Ia sendiri memilih Fender Stratocaster sebagai senjata utamanya, namun pada bridgenya ia menggunakan Floyd Rose tremolo, tak seperti Fender Stratocaster pada umumnya. Disamping Fender, ia juga memiliki gitar-gitar lain seperti Gibson Flying-V, dan Les Paul. Kini ia sudah memiliki puluhan bahkan ratusan koleksi gitar dan perangkat lainnya seperti amply dan efek untuk mendukung karir bermusiknya.

Sementara disamping kesibukannya bersama Bon Jovi, ia masih sempat meluncurkan proyek solonya yang sudah menelurkan 2 album : Stranger In This Town (1991) dibawah bendera Jambco Records, dan Undiscovered Soul (1998) bernaung dibawah bendera Mercury. Untuk album Stranger In This Town, Richie dinilai mampu menunjukkan kualitasnya sebagai pemain dan penulis lagu. Untuk album ini Richie menggunakan 45 gitar dan 25 amply didalam studio rekamannya. Album ini benar-benar mampu menunjukkan apa yang tidak bisa ia tunjukkan di Bon Jovi. Di album solo keduanya, Undiscovered Soul, Richie merekamnya di Los Angeles tepatnya di Ocean Way Studios diakhir tahun 1997. Berisi 12 lagu yang diproduseri oleh Dan Was (dulu pernah memproduseri Rolling Stones, Bob Dylan, Elton John). Secara umum album Stranger In This Town lebih menunjukkan sisi kualitasnya sebagai seorang komposer.

Side project Richie antara lain mengisi soundtrack Ford Fairlane, Days of Thunder, dan Zalman King's "Red Shoe Diaries. Dikawasan Asia, lagunya menjadi soundtrack untuk serial drama Beach Boys. Selain itu, Richie juga ikut berpartisipasi dalam lagu berjudul Guitar Man yang terdapat dalam album tribute untuk gitaris legendaris Les Paul dan salah satu yang teranyar adalah penampilannya dalam album kompilasi gitaris yang berjudul Guitar That Rule The World vol. 1. Di album tersebut ia memainkan lagu berjudul Mr. Sambo. Uniknya di lagu tersebut Richie menampilkan permainan yang bisa dibilang tidak biasanya. Mau dengar permainannya di lagu Mr. Sambo? silahkan download di link yang kami sediakan.

Editor: Diaz Ramadhan (neoclassicer@yahoo.com)